Farmasi

7:34:00 PM Fajria Anindya Utami 0 Comments

Apasih itu Farmasi? Mungkin sebagian dari kalian yang baca, sudah tau definisi umumnya. Dan mungkin juga belum tau sama sekali Apa Itu Farmasi.
Yap.
Farmasi adalah sebuah bidang keahlian, dimana seseorang mempelajari tentang obat. Baik obat yang berasal dari bahan-bahan kimia atau obat yang berasal dati tumbuhan (jamu). Disini, dipelajari tentang cara pembuatannya, komposisi, penggunaan dan efek samping dari setiap obat tersebut. Disini juga dipelajari bagaiman tubuh merespon obat-obat tersebut. Baik secara mekanik atau kimiawi.
Farmasi juga mempelajari bagaimana cara menyalurkan obat tersebut kepada konsumen atau penjual lainnya (Apotek/IFRS). Farmasi juga mengajari bagaimana memberitahukan cara penggunaan obat, macam-macam obat serta efek sampingnya kepada konsumen dengan baik&sopan.
Farmasi tidak selalu menjadikan penganut ilmunya menjadi seorang apoteker di Rumah Sakit. Sang apoteker pun boleh menjadi Dosen/Guru pengajar dan apoteker di pabrik obat.
Pelajaran-pelajaran produktif di Farmasi pun cukup banyak. Ada yang namanya Farmakologi, Farmakognosi, Ilmu Resep, Manajemen Farmasi, Undang-undang Kesehatan, Ilmu Kesehatan Masyarakat dan pelajaran penunjang lainnya.

Saya adalah siswi kelas 2 SMK di SMK Farmasi Perjuangan dan Peradaban kota Depok. Semester pertama yang saya alami terhadap Farmasi adalah biasa. Karna masuk ke SMK Farmasi merupakan keinginan saya sendiri. Semester kedua saya mulai makin tertarik sehingga nilai-nilai saya menunjukan hal yang cukup menyenangkan. Semester ketiga saya semakin tertarik lagi oleh praktikum kimianya. Dan sekarang, semester keempat. Saya mulai merasakan lelah. Di samping saya baru selesai PKL di RSUD Kota Depok dan harus menyusun laporan berdua dengan teman saya Nayung. Saya harus menempuh Ujian Tengah Semester tanpa penjelasan terlebih dahulu dari masing-masing pengajar. Saya lelah bukan main, laporan PKL saya belum selesai. Masih harus 2x revisi lagi lalu ditambah dengan UTS yang saya harus belajar lebih keras karna pelajarannya sama sekali belum saya mengerti sepenuhnya. Saya sedih bukan main ketika hasil dibagikan. Nilai saya pas-pasan. Sama sekali tidak membuat saya senang. Memang tidak semua nilai saya hancur. Masih banyak juga nilai saya yang sempurna walau tanpa di ajari guru-guru saya. Tapi saya telah membuat orangtua saya sedih. Jujur. Saya mulai stres.

Lalu minggu-minggu ini guru-guru saya mulai bercerita tentang pengalaman ujian kakak kelas yang sulit. Dari 6 ujian yang terdiri dari UPK, TPP, US, UPS, UN & UNKK. UPK & TPP adalah yang paling sulit. Di sana akan di tentukan apakah saya sebagai seorang siswi farmasi. Berhak atau tidak mendapatkan STRTTK (Surat Tanda Registrasi Tenaga Teknisi Kefarmasian). Sertifikat ini SANGAT PENTING untuk saya dan siswa/i farmasi lainnya untuk mencari pekerjaan. Kalau kami tidak lulus UPK&TPP, kami harus mengulang ujian di Bogor dengan tambahan biaya hampir 800rb. Saya langsung mendengar berita itu dari guru saya. Saya takut. Saya mulai terbebani. Saya tidak mau mengecewakan orangtua dan guru-guru saya. Bayangkan saja, kemarin nilai saya ada yang hanya dapat 70. Guru pengajaranya langsung menghampiri saya, bertanya "Ami ada apa dengan nilaimu? Itu kecil sekali," subhanallah. Farmasi benar-benar keras.

Saya mau bercerita sedikit tentang perasaan saya saat ini.
Jujur, saya ingin memutar waktu. Kembali ke pemilihan penjuruan SMA/SMK. Seandainya bisa, saya akan mengambil SMA Negeri di kota saya. Kebetulan NEM saya waktu itu sangat cukup untuk masuk SMA Negeri. Tapi saya & orangtua saya memilih untuk mengambil SMK Farmasi. Seandainya lagi, saya masuk SMA, saya akan mengambil jurusan IPA dan kuliah di Sastra. Saya benar-benar mulai pusing dengan farmasi. Padahal sebenarnya, pengalaman saya PKL. Sekolah dan kerja sangat jauh berbeda! Jauh lebih enak kerja. Tapi kenapa sekolahnya sulit sekali??????? YaAllah.

Astaghfirullahaladzim.
Saya mengeluh. Padahal saya tau, Allah menempatkan saya di SMK Farmasi karna Allah tau bahwa saya bisa! Saya jauh lebih bisa dari apa yang tidak pernah saya fikirkan. Allah selalu memberikan yang terbaik. Allah tidak mungkin memberikan kita jalan dengan kesulitan. Allah akan selalu memberi kemudahan bila seseorang menjalaninya dengan sepenuh hati.

Ya..
Mulai saat ini, saya akan kembali seperti semester-semester lainnya; tertarik dengan dunia farmasi dan menjalani dengan ikhlas dan sungguh-sungguh. Saya bisa!
Ingat: ALLAH SELALU MEMBERIKAN YANG TERBAIK.
Bersabar.... Ikhlas menjalankan.... Tenang..... Kerja keras..... Jalani sepenuh hati..... Dan selalu ingat orangtua dan kemanisan masa depan yang akan di peroleh.

Oke.
Semangat!

0 comments:

Rabu, 03 April 2013

Farmasi

Apasih itu Farmasi? Mungkin sebagian dari kalian yang baca, sudah tau definisi umumnya. Dan mungkin juga belum tau sama sekali Apa Itu Farmasi.
Yap.
Farmasi adalah sebuah bidang keahlian, dimana seseorang mempelajari tentang obat. Baik obat yang berasal dari bahan-bahan kimia atau obat yang berasal dati tumbuhan (jamu). Disini, dipelajari tentang cara pembuatannya, komposisi, penggunaan dan efek samping dari setiap obat tersebut. Disini juga dipelajari bagaiman tubuh merespon obat-obat tersebut. Baik secara mekanik atau kimiawi.
Farmasi juga mempelajari bagaimana cara menyalurkan obat tersebut kepada konsumen atau penjual lainnya (Apotek/IFRS). Farmasi juga mengajari bagaimana memberitahukan cara penggunaan obat, macam-macam obat serta efek sampingnya kepada konsumen dengan baik&sopan.
Farmasi tidak selalu menjadikan penganut ilmunya menjadi seorang apoteker di Rumah Sakit. Sang apoteker pun boleh menjadi Dosen/Guru pengajar dan apoteker di pabrik obat.
Pelajaran-pelajaran produktif di Farmasi pun cukup banyak. Ada yang namanya Farmakologi, Farmakognosi, Ilmu Resep, Manajemen Farmasi, Undang-undang Kesehatan, Ilmu Kesehatan Masyarakat dan pelajaran penunjang lainnya.

Saya adalah siswi kelas 2 SMK di SMK Farmasi Perjuangan dan Peradaban kota Depok. Semester pertama yang saya alami terhadap Farmasi adalah biasa. Karna masuk ke SMK Farmasi merupakan keinginan saya sendiri. Semester kedua saya mulai makin tertarik sehingga nilai-nilai saya menunjukan hal yang cukup menyenangkan. Semester ketiga saya semakin tertarik lagi oleh praktikum kimianya. Dan sekarang, semester keempat. Saya mulai merasakan lelah. Di samping saya baru selesai PKL di RSUD Kota Depok dan harus menyusun laporan berdua dengan teman saya Nayung. Saya harus menempuh Ujian Tengah Semester tanpa penjelasan terlebih dahulu dari masing-masing pengajar. Saya lelah bukan main, laporan PKL saya belum selesai. Masih harus 2x revisi lagi lalu ditambah dengan UTS yang saya harus belajar lebih keras karna pelajarannya sama sekali belum saya mengerti sepenuhnya. Saya sedih bukan main ketika hasil dibagikan. Nilai saya pas-pasan. Sama sekali tidak membuat saya senang. Memang tidak semua nilai saya hancur. Masih banyak juga nilai saya yang sempurna walau tanpa di ajari guru-guru saya. Tapi saya telah membuat orangtua saya sedih. Jujur. Saya mulai stres.

Lalu minggu-minggu ini guru-guru saya mulai bercerita tentang pengalaman ujian kakak kelas yang sulit. Dari 6 ujian yang terdiri dari UPK, TPP, US, UPS, UN & UNKK. UPK & TPP adalah yang paling sulit. Di sana akan di tentukan apakah saya sebagai seorang siswi farmasi. Berhak atau tidak mendapatkan STRTTK (Surat Tanda Registrasi Tenaga Teknisi Kefarmasian). Sertifikat ini SANGAT PENTING untuk saya dan siswa/i farmasi lainnya untuk mencari pekerjaan. Kalau kami tidak lulus UPK&TPP, kami harus mengulang ujian di Bogor dengan tambahan biaya hampir 800rb. Saya langsung mendengar berita itu dari guru saya. Saya takut. Saya mulai terbebani. Saya tidak mau mengecewakan orangtua dan guru-guru saya. Bayangkan saja, kemarin nilai saya ada yang hanya dapat 70. Guru pengajaranya langsung menghampiri saya, bertanya "Ami ada apa dengan nilaimu? Itu kecil sekali," subhanallah. Farmasi benar-benar keras.

Saya mau bercerita sedikit tentang perasaan saya saat ini.
Jujur, saya ingin memutar waktu. Kembali ke pemilihan penjuruan SMA/SMK. Seandainya bisa, saya akan mengambil SMA Negeri di kota saya. Kebetulan NEM saya waktu itu sangat cukup untuk masuk SMA Negeri. Tapi saya & orangtua saya memilih untuk mengambil SMK Farmasi. Seandainya lagi, saya masuk SMA, saya akan mengambil jurusan IPA dan kuliah di Sastra. Saya benar-benar mulai pusing dengan farmasi. Padahal sebenarnya, pengalaman saya PKL. Sekolah dan kerja sangat jauh berbeda! Jauh lebih enak kerja. Tapi kenapa sekolahnya sulit sekali??????? YaAllah.

Astaghfirullahaladzim.
Saya mengeluh. Padahal saya tau, Allah menempatkan saya di SMK Farmasi karna Allah tau bahwa saya bisa! Saya jauh lebih bisa dari apa yang tidak pernah saya fikirkan. Allah selalu memberikan yang terbaik. Allah tidak mungkin memberikan kita jalan dengan kesulitan. Allah akan selalu memberi kemudahan bila seseorang menjalaninya dengan sepenuh hati.

Ya..
Mulai saat ini, saya akan kembali seperti semester-semester lainnya; tertarik dengan dunia farmasi dan menjalani dengan ikhlas dan sungguh-sungguh. Saya bisa!
Ingat: ALLAH SELALU MEMBERIKAN YANG TERBAIK.
Bersabar.... Ikhlas menjalankan.... Tenang..... Kerja keras..... Jalani sepenuh hati..... Dan selalu ingat orangtua dan kemanisan masa depan yang akan di peroleh.

Oke.
Semangat!