Curahan Hati,

Rangkaian Kata

8:59:00 PM Fajria Anindya Utami 0 Comments



Aku menyukainya,
Bukan karena parasnya, ataupun performanya,
Bukan juga karena hartanya,
Tapi aku menyukai aromanya,
Aku benci bila harus berdekatan dengannya,
Rasanya… ah, sudahlah, hanya aku yang dapat merasakannya,
Setiap dekat dengannya, aku ingin rakus menikmati aromanya,
Tapi, aku menahannya,
Lantaran harga diri wanita yang mereka bilang sangat berharga,

Aku menyukainya,
Perasaan ini tiba beberapa saat setelah aku mengatakan pada diriku bahwa dia berbeda,
Entah, sejak awal, aku sudah merasakan dia berbeda,
Menyukai seseorang tak memerlukan alasan, bukan?
Tapi, alasanku karena aromanya dan dia berbeda,
Meski gesturnya tegas mengatakan bahwa dia tidak sama denganku,
Meski gesturnya tegas mengatakan bahwa banyak yang lebih cantik dariku,
Meski gesturnya tegas mengatakan bahwa aku bukanlah pilihannya,
Bukankah, setiap orang itu berbeda?

Aku memang tak secantik personil girlband,
Tubuhku tak sesempurna model Victoria Secret,
Tapi, bolehkah aku memiliki ini?
Meski memendam ini sendiri?
Tanpamu, dan tanpa siapapun yang dapat mengetahui,

Aku cemburu, meski aku tau tak boleh,
Aku cemburu, meski aku sadar aku bukanlah siapa-siapa,
Aku cemburu, meski mereka menertawakanku,
Aku cemburu, walau kau tak menyadarinya,

Terkadang, aku menyukai hujan
Hujan seperti perwakilan airmata dari hati terdalamku,
Mereka bilang, menangis karena pria itu haram untuk wanita!
Tapi, ini berat,
Menahan perasaanku sendiri,
Menahan rasa cemburuku,
Dan menahan pahitnya kumenyadari bahwa aku bukanlah pilihanmu,

Kau tau, 
Perasaan ini baru tiba,
Namun, sudah membara,
Bisakah aku memadamkannya?
Dan berharap segalanya kembali seperti sediakala,
Bukan, bukan ingin melupakanmu,
Aku hanya ingin melupakan perasaan ini,
Itu saja,
Karena ini menyakitkan,
Karena aku tak ingin kau mengetahui dan kubiarkan kau mencari pilihanmu,

Aku benci ini,
Aku harus tersenyum didepanmu,
Mungkin kau sadar senyumku memudar,
Mungkin kau sadar air mukaku berubah,
Kumohon mengertilah,
Memendam ini seorang diri itu sulit,
Sengaja aku tak membicarakannya pada siapapun,
Agar aku tau seberapa kuat aku bertahan,
Dan seberapa kuat aku melawan,
Terima kasih sudah menyempatkan untuk membaca.

fajanuta – Efek Baca Dilan

0 comments:

Cerita,

Ini Dilanku 1990

8:39:00 PM Fajria Anindya Utami 0 Comments



Dilan. Sebuah buku karya Pidi Baiq yang jelas hasil rangkaian beliau sangat menawan dan menyejukkan hati. Bagaimana beliau membuat karakter Dilan seorang yang pintar sekaligus bandel namun memiliki jiwa sastra yang bisa dibilang, sangat jarang. Pemilihan kosa kata sosok Dilan untuk Milea sangat tak terdua. Dengan humor yang bikin mikir, jelas Pidi Baiq sekali lagi sangat memukau. Dari 330 halaman Dilan 1990, ada beberapa kata yang dilontarkan Dilan sangat menyentuh kalbu. Ini untukmu:

“Milea, kamu cantik, tapi aku belum mencintaimu. Enggak tau kalau sore. Tunggu aja.”

Surat untuk Milea:
“Pemberitahuan: Sejak sore kemaren, aku sudah mencintaimu –Dilan!”

Dilan ke teman cowok Milea:
“Kamu tau gak?  Aku mencintai Milea. Tapi, malu kalau bilang.” Shit disampingnya itu Milea!! Trus kata temannya itu, “Dia denger kan?” dan dijawab “Mudah-mudahan.”

“Kalau aku gak datang (kerumahmu) karena takut ayahmu, aku pecundang.”

“Aku ramal, nanti kamu akan jadi pacarku!”

“Risiko tinggi mencintaimu”

“Selamat ulang tahun, Milea. Ini hadiah untukmu, Cuma TTS (Teka-teki silang). Tapi sudah kuisi 
semua. Aku sayang kamu, aku tidak mau kamu pusing karena harus mengisinya. –Dilan!”

“Aku pacaran dengan Beni karena dulu belum tau bahwa di dunia ini ada Dilan!” –Milea.

“Jangan pernah bilang ke aku ada yang menakitimu. Nanti, besoknya, orang itu akan hilang!”
-Milea sakit didatangi tukang pijit sama Dilan!-

“Malam ini kalau mau tidur jangan ingat aku ya! Tapi, kalau mau, silahkan.”

“Lagian menurutku, Beni tidak mencintaiku. Beni lebih mencintai dirinya sendiri, yang ingin puas dengan mendapatkan diriku, dengan memiliki diriku, menguasai diriku!” –Milea

“Kalau kamu merasa tidak kuperhatikan, maaf, aku sibuk memantau lingkunganmu, barangkali ada orang mengganggumu, kuhajar dia!”

“Tugasku membuatmu senang.”

“Tidak mencintai, tidak berarti membenci.”

“Cemburu gak?” “Jangan. Nanti kamu repot.”

“Jangan tertawa. Ketawamu bagus, nanti dia suka.”

“Cemburu itu hanya untuk mereka yang sedang tidak percaya diri. Dan sekarang, aku sedang tidak percaya diri.”

“Jangan rindu. Berat. Kau takan kuat, biar aku saja.”

“Cinta sejati adalah kenyamanan, kepercayaan dan dukungan. Kalau kamu tidak setuju, aku tidak peduli.”

Cukup baper? Because I did! Have a nice day!

0 comments:

Ano Hana,

Ano Hana - The Flower We Saw That Day (Live Action)

5:57:00 PM Fajria Anindya Utami 0 Comments



Ano Hana sebenarnya film yang diadopsi dari anime yang berjudul sama. Sesungguhnya, anime ini lebih tentang persahabatan sih daripada tentang percintaan meski ada tentang percintaannya. Kalau dari animenya, awal-awal anime nya lucu karena tokoh utamanya, Menma, sosok hantu yang ceria. Iya, Menma itu kembali ke bumi untuk mengabulkan permintaan ibunya Jintan. Dengan tingkah Menma yang menggemaskan ngebuat gue suka banget sama karakternya haha.
Tapi, begitu mulai episode-episode akhir sekitar episode 6 keatas, kesedihan pun dimulai dan gue nangis sejadi-jadinya! Kalau butuh film/anime yang sedih-sedih, ini recommended banget!

Kurang lebih Sinopsisnya seperti ini:

“Kisah yang menceritakan kehidupan dari sebuah kelompok yang beranggotakan 6 teman masa kecil yang mulai terpecah setelah salah satu dari mereka, Meiko “Menma” Honma, meninggal dalam sebuah kecelakaan. Selama sepuluh tahun setelah kecelakaan tersebut, ketua dari kelompok anak-anak tersebut, Jinta Yadomi, memilih menjauh dari masyarakat dan mengurung dirinya di rumah. Suatu hari di musim panas, munculah hantu seorang gadis yang mirip dengan Menma di hadapannya dan memintanya untuk mengkabulkan permohonannya, sehingga ia bisa dengan tenang pergi ke surga. Awalnya, Jinta hanya mencoba menolong hantu gadis tersebut sebisa yang ia bisa. Tetapi semenjak Menma tidak ingat permohonan apa yang ia inginkan, Jinta pun memutuskan untuk mengumpulkan para teman lamanya di dalam kelompok tersebut bersama-sama, dan meminta bantuan mereka memecahkan keinginan “misterius” milik Menma tersebut. Perjuangan untuk mengkumpulkan ke 4 teman lainnya dan penampakan hantu Menma yang hanya dapat dilihat oleh Jinta saja, sangatlah membuat hal ini tidak mudah, ditambah lagi munculnya berbagai konfik yang berhubungan dengan insiden kematian Menma, perasaan dari masing-masing mereka yang tersembunyi selama sepuluh tahun, serta perasaan yang saling menyalahkan antara satu dengan yang lain pun mewarnai kisah hidup dari kelima teman masa kecil ini. Seiring waktu mereka bersama kembali, sedikit demi sedikit kelima teman masa kecil ini pun mulai bertambah dewasa dan menerima satu sama lainnya dan bersama-sama mereka pun berusaha mengkabulkan permohonan dari teman lama mereka Menma.”

Ini penampakkan mereka di anime


Ini penampakkan mereka di Live Action (filmnya)


Ini trailer nyaaa semoga suka yah! *siapin tissue*

  Dan ini soundtracknya yang sukses bikin gue baper

0 comments:

Cerbung,

College Life Part 3

2:00:00 PM Fajria Anindya Utami 2 Comments


Fahri POV’s


Entah kenapa sejak awal pendaftaran, gue udah liat cewek itu. Sempat intip-intip namanya, dan namanya Ana, ya. Dan gue gak nyangka, akan sekelas dengannya. Jodoh kah?

Ana Wafirna, anak pertama dari dua bersaudara. Saat pertama kali lihat dia, dia seperti tidak suka dengan perkuliahan disini, namun lama-lama sifat aslinya mulai muncul dan ternyata dirinya sangat ceria, ya, gak se-kaku yang gue bayangin.

Gue Fahri, seharusnya gue udah kuliah semester 3 sekarang. Namun karena gue gak suka sama jurusan  yang dulu gue ambil, gue memilih untuk mengulang di jurusan yang baru dan begitu mengetahui ada cewek sesempurna Ana, gue sadar seharusnya gue bisa sama cerdasnya dengan dirinya biar dia tau dan notice gue kalau gue ‘tuh sebanding dengan dirinya.
Gue mungkin gak se-keren Remy dan gak bisa se-agresif dia, tapi faktanya, gue mau bisa deket dengan Ana. Tapi, gimana caranya? Jujur aja, sih, gue cemburu abis kalau liat Remy dekat dengan Ana. Apa yang harus gue lakuin agar mereka tidak dekat lagi, ya?
“Hoy, ngelamun aja lo!”
Gue yang sedang memainkan pulpen tiba-tiba dikagetkan dengan kehadiran Remy yang sedang menggenggam ponselnya. Saat melihat ponsel Remy, tiba-tiba gue kepikiran sesuatu.
“Eh, men, hp gue gak pulsa nih, boleh pinjem SMS gak?”
Ana POV’s

Remy jalan bersandingan denganku, entah mengapa, ada aroma manis nan menenangkan ditubuhnya yang membuatku ingin terus bersamanya. Dengan balutan celana jeans, kemeja berwarna hitam dan jaket berwarna abu-abu yang ia kenakan, membuat Remy sangat enak dipandang. Apalagi mata bulatnya sangat indah –tunggu, apa yang aku bilang? Indah? Enak dipandang? Ingin bersamanya? Duh, ngawur!

Tanpa terasa aku pun memperlambat langkahku. Aku ingin lebih lama berjalan bersandingan dengannya meski tidak ada satu katapun yang terucap dari bibir kami berdua. Seketika, aku ingin melihat penampilanku hari ini. Tanpa berkata padanya, aku langsung berbelok kearah toilet.
Toilet di siang hari rupanya tak seramai yang aku pikirkan. Dengan percaya diri aku melihat diriku di cermin besar yang memperlihatkan setiap lekuk tubuhku. Cukup dengan kemerja berwarna putih, jeans hitam dan balutan kalung aku merasa cukup percaya diri. Lalu, aku menambah polesan lipstick dibibirku.

Hey wait, kenapa aku segenit ini??

Remy POV’s


Tadinya gue jalan bareng Ana menuju kelas. Aroma tubuhnya semerbak banget, coy. Bikin gue betah nempel sama dia. Gaya simpelnya juga minta banget digandeng tapi gue harus tahan diri nanti dia malah ilfeel sama gue. Duh, jangan sampe deh!

Saat gue memasuki kelas, gue ngeliat sohib baru gue si Fahri ngelamun mainin pulpen kayak orang naber, tapi sayangnya saat gue kagetin dia, dia gak naber sih.
“Eh, men, hp gue gak pulsa nih, boleh pinjem SMS gak?”
Tentu saja sebagai sohib yang baik dan tidak sombong serta rajin menabung pulsa –gue jomlo men gak ada yang SMS gue, gue pinjemin deh.
“Okay, nih pake aja sesuka hati lo,”
Tiba-tiba gue inget belum pinjem buku ke perpus padahal kelas 15 menit lagi mulai, gue harus buru-buru nih.
“Btw, Ri, gue tinggal bentar ya belom pinjem buku ke perpus nih mati lah gue gak boleh masuk kelas entar!”
“Oh, iya iya Rem! Cepet ye!” kata Fahri mengingatkan.
“Sip! Nanti kalo udah kelar balikin aja ke tas gue!”
Fahri pun mengangguk patuh layaknya hewan peliharaan gue.

Normal POV’s


Ana pun keluar dari toilet dan mendapati Remy tengah berlari melewati dirinya. Aroma tubuh Remy pun tercium nan menenangkan untuknya.
Kenapa cowok bisa se-wangi itu sih? Bikin melting! Ucap Ana dalam hati.
Ana pun melihat jam yang menggantung indah ditangan kecilnya, ia melihat kalau kelas akan mulai 15 menit lagi, ia langsung bergegas menuju kelas. Ana pun duduk di row ke 3 lantaran di tempat itu masih ada satu kursi kosong yang tersisa. Sejujurnya ia ingin merasakan duduk di row ke 4 namun ia menghindari tempat paling belakang di kelas karena disanalah Remy duduk. Ana takut tidak fokus nantinya.

Fahri pun celingukan melihat sekeliling ketika ia menghirup aroma tubuh Ana yang semerbak wanginya dan ia pun mendapati Ana sudah duduk manis di serong sebelah kanannya. Wajah putihnya memerah lantaran sengatan matahari siang. Fahri pun mengecek aplikasi BBM yang ada di ponsel Remy.

Sejujurnya, dirinya meminjam ponsel Remy bukan untuk mengirim SMS tapi ia penasaran sedekat apa Remy dengan Ana. Saat di cek, ternyata begitu panjang dan banyak isi chatting mereka yang dilakukan rutin setiap hari.

Dengan suasana kelas yang panas dan hatinya yang mendadak panas, tanpa pikir panjang Fahri pun mengakhiri obrolan yang dilakukan Remy dan Ana di BBM. Ia pun langsung membuka kontak Ana disana, dan mengklik tulisan delete contact.

To be continue….

2 comments:

College Life,

Makhluk Bernama Pria

1:30:00 PM Fajria Anindya Utami 2 Comments



Biasanya sih kalau ngebahas cowok, yang pertama ada di otak gue adalah cowok impian gue. Kayak apa tuh cowok impian gue? Gue gak muluk-muluk sih yang penting se-iman, sholat 5 waktu, bisa baca Al-Qur’an, baik, gak perhitungan, good looking, has a good style, has a good smells, SMART (it’s a must), sabar (karena gue kadang bisa menjelma jadi wanita posesif dan wanita tidak peduli secara bersamaan), dan yang terpenting adalah setia.

Tapi sejujurnya gue gak akan ngebahas tentang tipe cowok impian gue sih melainkan gue bakal ngebahas seperti apa sih para cowok di mata gue. Soalnya, temen gue Ivan, dia selalu aja memandang cewek sesuai sudut pandangnya tanpa melihat dari sisi lainnya.
Sebelumnya gue cuma mau bilang kalau tipe-tipe cowok kayak yang akan gue sebutin berdasarkan pengalaman gue.

Oke pertama, cowok itu egois.

Mungkin Ivan bilang kalau yang egois itu cewek, tapi sesungguhnya cowok itu egois. Karena emang setiap orang punya sisi egois. Contoh:

  • Mereka bisa sesuka hati ngomong kasar tanpa mikirin hati orang lain
Tbh, gue gak suka di kasarin. Baik secara verbal maupun perlakuan tapi cowok-cowok sekarang keseringan asal jeplak anggota keluarganya dibawa-bawa tanpa pandang bulu karena katanya mereka menganggap cewek udah emansipasi. Tapi men, lo harus tau kalau cewek itu lebih mengedepankan perasaan daripada otak
  • Selanjutnya mereka bisa pipis berdiri dimanapun, sementara cewek enggak.

  • Cowok cenderung diberi kebebasan lebih sementara cewek enggak dan kami mencoba memahami itu. Masih bilang kami egois?

Kedua, cowok itu tukang PHP, modus dan pintar merayu.

Based on my experience, gue pernah ditembak sama cowok tapi kita sepakat untuk gak pacaran tapi satu bulan kemudian dia menghilang tanpa jejak setelah bikin gue ke angkasa. Sakit woy!! Udah gitu, orang itu minta gue gak bilang siapa-siapa while all the people knows that I’m the first one who loves him, dan dia mau membiarkan seperti itu dan menginjak-injak harga diri serta martabat gue. Cowok macam apa itu hah?

Selanjutnya gue pernah deket sama orang yang tukang modus dan pintar merayu. Menurut dia, dia udah biasa manggil semua cewek ‘Bep’ ‘Say’ dan panggilan khusus lainnya tapi kan gue jadi nge-fly.. oke kalau yang ini gue baper.

Trus, cowok itu suka nyentuh cewek. Asal kaum cowok tau aja sih, cewek kalau dipegang bahu nya aja tuh udah langsung deg-degan sekalipun kalian bukan cowok yang ditaksir karena ada getaran tersendiri gitu. Jadi, kalau emang kalian para cowok gak tertarik sama cewek itu, don’t make a touching contact ok.

Cowok PHP selanjutnya adalah saat tiba-tiba hari ini ngedeketin trus besoknya gak ngedeketin lagi. Hah! Kalau gak niat mah gak usah.

Ketiga, cowok suka kabur.

Gue sampe sekarang gak ngerti sama kebiasaan cowok-cowok yang suka ngabur gak jelas kayak gini. Mendadak menghilang tanpa jejak, sok dicari lu. Kayak misalnya lagi asyk-asyik chat tau-tau offline atau gak bales-bales atau tau-tau ganti nomer. Kenapa sih begitu?

Terakhir, kode.

Cowok itu katanya gak mau kalau cuma sekedar diberi kode-kode gajelas, katanya ‘Mulut ada kenapa gak di pake?’ tapi, giliran kami mengungkapkan keinginan kami, kami bisa aja dibilang murahan. Makanya peka aja kek! Gak ada istilahnya cewek ngelamar cowok, adanya cowok yang ngelamar cewek, jadi mulai sekarang jangan pernah komplen kalau kami hanya memberikan kode. Karena kami melatih seberapa intensnya kalian mengerti kami. Kami para wanita bukan hanya butuh perhatian tapi juga butuh kepastian masa depan. Mohon mengertilah.

ASEK

2 comments:

Senin, 28 September 2015

Rangkaian Kata



Aku menyukainya,
Bukan karena parasnya, ataupun performanya,
Bukan juga karena hartanya,
Tapi aku menyukai aromanya,
Aku benci bila harus berdekatan dengannya,
Rasanya… ah, sudahlah, hanya aku yang dapat merasakannya,
Setiap dekat dengannya, aku ingin rakus menikmati aromanya,
Tapi, aku menahannya,
Lantaran harga diri wanita yang mereka bilang sangat berharga,

Aku menyukainya,
Perasaan ini tiba beberapa saat setelah aku mengatakan pada diriku bahwa dia berbeda,
Entah, sejak awal, aku sudah merasakan dia berbeda,
Menyukai seseorang tak memerlukan alasan, bukan?
Tapi, alasanku karena aromanya dan dia berbeda,
Meski gesturnya tegas mengatakan bahwa dia tidak sama denganku,
Meski gesturnya tegas mengatakan bahwa banyak yang lebih cantik dariku,
Meski gesturnya tegas mengatakan bahwa aku bukanlah pilihannya,
Bukankah, setiap orang itu berbeda?

Aku memang tak secantik personil girlband,
Tubuhku tak sesempurna model Victoria Secret,
Tapi, bolehkah aku memiliki ini?
Meski memendam ini sendiri?
Tanpamu, dan tanpa siapapun yang dapat mengetahui,

Aku cemburu, meski aku tau tak boleh,
Aku cemburu, meski aku sadar aku bukanlah siapa-siapa,
Aku cemburu, meski mereka menertawakanku,
Aku cemburu, walau kau tak menyadarinya,

Terkadang, aku menyukai hujan
Hujan seperti perwakilan airmata dari hati terdalamku,
Mereka bilang, menangis karena pria itu haram untuk wanita!
Tapi, ini berat,
Menahan perasaanku sendiri,
Menahan rasa cemburuku,
Dan menahan pahitnya kumenyadari bahwa aku bukanlah pilihanmu,

Kau tau, 
Perasaan ini baru tiba,
Namun, sudah membara,
Bisakah aku memadamkannya?
Dan berharap segalanya kembali seperti sediakala,
Bukan, bukan ingin melupakanmu,
Aku hanya ingin melupakan perasaan ini,
Itu saja,
Karena ini menyakitkan,
Karena aku tak ingin kau mengetahui dan kubiarkan kau mencari pilihanmu,

Aku benci ini,
Aku harus tersenyum didepanmu,
Mungkin kau sadar senyumku memudar,
Mungkin kau sadar air mukaku berubah,
Kumohon mengertilah,
Memendam ini seorang diri itu sulit,
Sengaja aku tak membicarakannya pada siapapun,
Agar aku tau seberapa kuat aku bertahan,
Dan seberapa kuat aku melawan,
Terima kasih sudah menyempatkan untuk membaca.

fajanuta – Efek Baca Dilan

Ini Dilanku 1990



Dilan. Sebuah buku karya Pidi Baiq yang jelas hasil rangkaian beliau sangat menawan dan menyejukkan hati. Bagaimana beliau membuat karakter Dilan seorang yang pintar sekaligus bandel namun memiliki jiwa sastra yang bisa dibilang, sangat jarang. Pemilihan kosa kata sosok Dilan untuk Milea sangat tak terdua. Dengan humor yang bikin mikir, jelas Pidi Baiq sekali lagi sangat memukau. Dari 330 halaman Dilan 1990, ada beberapa kata yang dilontarkan Dilan sangat menyentuh kalbu. Ini untukmu:

“Milea, kamu cantik, tapi aku belum mencintaimu. Enggak tau kalau sore. Tunggu aja.”

Surat untuk Milea:
“Pemberitahuan: Sejak sore kemaren, aku sudah mencintaimu –Dilan!”

Dilan ke teman cowok Milea:
“Kamu tau gak?  Aku mencintai Milea. Tapi, malu kalau bilang.” Shit disampingnya itu Milea!! Trus kata temannya itu, “Dia denger kan?” dan dijawab “Mudah-mudahan.”

“Kalau aku gak datang (kerumahmu) karena takut ayahmu, aku pecundang.”

“Aku ramal, nanti kamu akan jadi pacarku!”

“Risiko tinggi mencintaimu”

“Selamat ulang tahun, Milea. Ini hadiah untukmu, Cuma TTS (Teka-teki silang). Tapi sudah kuisi 
semua. Aku sayang kamu, aku tidak mau kamu pusing karena harus mengisinya. –Dilan!”

“Aku pacaran dengan Beni karena dulu belum tau bahwa di dunia ini ada Dilan!” –Milea.

“Jangan pernah bilang ke aku ada yang menakitimu. Nanti, besoknya, orang itu akan hilang!”
-Milea sakit didatangi tukang pijit sama Dilan!-

“Malam ini kalau mau tidur jangan ingat aku ya! Tapi, kalau mau, silahkan.”

“Lagian menurutku, Beni tidak mencintaiku. Beni lebih mencintai dirinya sendiri, yang ingin puas dengan mendapatkan diriku, dengan memiliki diriku, menguasai diriku!” –Milea

“Kalau kamu merasa tidak kuperhatikan, maaf, aku sibuk memantau lingkunganmu, barangkali ada orang mengganggumu, kuhajar dia!”

“Tugasku membuatmu senang.”

“Tidak mencintai, tidak berarti membenci.”

“Cemburu gak?” “Jangan. Nanti kamu repot.”

“Jangan tertawa. Ketawamu bagus, nanti dia suka.”

“Cemburu itu hanya untuk mereka yang sedang tidak percaya diri. Dan sekarang, aku sedang tidak percaya diri.”

“Jangan rindu. Berat. Kau takan kuat, biar aku saja.”

“Cinta sejati adalah kenyamanan, kepercayaan dan dukungan. Kalau kamu tidak setuju, aku tidak peduli.”

Cukup baper? Because I did! Have a nice day!

Jumat, 25 September 2015

Ano Hana - The Flower We Saw That Day (Live Action)



Ano Hana sebenarnya film yang diadopsi dari anime yang berjudul sama. Sesungguhnya, anime ini lebih tentang persahabatan sih daripada tentang percintaan meski ada tentang percintaannya. Kalau dari animenya, awal-awal anime nya lucu karena tokoh utamanya, Menma, sosok hantu yang ceria. Iya, Menma itu kembali ke bumi untuk mengabulkan permintaan ibunya Jintan. Dengan tingkah Menma yang menggemaskan ngebuat gue suka banget sama karakternya haha.
Tapi, begitu mulai episode-episode akhir sekitar episode 6 keatas, kesedihan pun dimulai dan gue nangis sejadi-jadinya! Kalau butuh film/anime yang sedih-sedih, ini recommended banget!

Kurang lebih Sinopsisnya seperti ini:

“Kisah yang menceritakan kehidupan dari sebuah kelompok yang beranggotakan 6 teman masa kecil yang mulai terpecah setelah salah satu dari mereka, Meiko “Menma” Honma, meninggal dalam sebuah kecelakaan. Selama sepuluh tahun setelah kecelakaan tersebut, ketua dari kelompok anak-anak tersebut, Jinta Yadomi, memilih menjauh dari masyarakat dan mengurung dirinya di rumah. Suatu hari di musim panas, munculah hantu seorang gadis yang mirip dengan Menma di hadapannya dan memintanya untuk mengkabulkan permohonannya, sehingga ia bisa dengan tenang pergi ke surga. Awalnya, Jinta hanya mencoba menolong hantu gadis tersebut sebisa yang ia bisa. Tetapi semenjak Menma tidak ingat permohonan apa yang ia inginkan, Jinta pun memutuskan untuk mengumpulkan para teman lamanya di dalam kelompok tersebut bersama-sama, dan meminta bantuan mereka memecahkan keinginan “misterius” milik Menma tersebut. Perjuangan untuk mengkumpulkan ke 4 teman lainnya dan penampakan hantu Menma yang hanya dapat dilihat oleh Jinta saja, sangatlah membuat hal ini tidak mudah, ditambah lagi munculnya berbagai konfik yang berhubungan dengan insiden kematian Menma, perasaan dari masing-masing mereka yang tersembunyi selama sepuluh tahun, serta perasaan yang saling menyalahkan antara satu dengan yang lain pun mewarnai kisah hidup dari kelima teman masa kecil ini. Seiring waktu mereka bersama kembali, sedikit demi sedikit kelima teman masa kecil ini pun mulai bertambah dewasa dan menerima satu sama lainnya dan bersama-sama mereka pun berusaha mengkabulkan permohonan dari teman lama mereka Menma.”

Ini penampakkan mereka di anime


Ini penampakkan mereka di Live Action (filmnya)


Ini trailer nyaaa semoga suka yah! *siapin tissue*

  Dan ini soundtracknya yang sukses bikin gue baper

Kamis, 24 September 2015

College Life Part 3


Fahri POV’s


Entah kenapa sejak awal pendaftaran, gue udah liat cewek itu. Sempat intip-intip namanya, dan namanya Ana, ya. Dan gue gak nyangka, akan sekelas dengannya. Jodoh kah?

Ana Wafirna, anak pertama dari dua bersaudara. Saat pertama kali lihat dia, dia seperti tidak suka dengan perkuliahan disini, namun lama-lama sifat aslinya mulai muncul dan ternyata dirinya sangat ceria, ya, gak se-kaku yang gue bayangin.

Gue Fahri, seharusnya gue udah kuliah semester 3 sekarang. Namun karena gue gak suka sama jurusan  yang dulu gue ambil, gue memilih untuk mengulang di jurusan yang baru dan begitu mengetahui ada cewek sesempurna Ana, gue sadar seharusnya gue bisa sama cerdasnya dengan dirinya biar dia tau dan notice gue kalau gue ‘tuh sebanding dengan dirinya.
Gue mungkin gak se-keren Remy dan gak bisa se-agresif dia, tapi faktanya, gue mau bisa deket dengan Ana. Tapi, gimana caranya? Jujur aja, sih, gue cemburu abis kalau liat Remy dekat dengan Ana. Apa yang harus gue lakuin agar mereka tidak dekat lagi, ya?
“Hoy, ngelamun aja lo!”
Gue yang sedang memainkan pulpen tiba-tiba dikagetkan dengan kehadiran Remy yang sedang menggenggam ponselnya. Saat melihat ponsel Remy, tiba-tiba gue kepikiran sesuatu.
“Eh, men, hp gue gak pulsa nih, boleh pinjem SMS gak?”
Ana POV’s

Remy jalan bersandingan denganku, entah mengapa, ada aroma manis nan menenangkan ditubuhnya yang membuatku ingin terus bersamanya. Dengan balutan celana jeans, kemeja berwarna hitam dan jaket berwarna abu-abu yang ia kenakan, membuat Remy sangat enak dipandang. Apalagi mata bulatnya sangat indah –tunggu, apa yang aku bilang? Indah? Enak dipandang? Ingin bersamanya? Duh, ngawur!

Tanpa terasa aku pun memperlambat langkahku. Aku ingin lebih lama berjalan bersandingan dengannya meski tidak ada satu katapun yang terucap dari bibir kami berdua. Seketika, aku ingin melihat penampilanku hari ini. Tanpa berkata padanya, aku langsung berbelok kearah toilet.
Toilet di siang hari rupanya tak seramai yang aku pikirkan. Dengan percaya diri aku melihat diriku di cermin besar yang memperlihatkan setiap lekuk tubuhku. Cukup dengan kemerja berwarna putih, jeans hitam dan balutan kalung aku merasa cukup percaya diri. Lalu, aku menambah polesan lipstick dibibirku.

Hey wait, kenapa aku segenit ini??

Remy POV’s


Tadinya gue jalan bareng Ana menuju kelas. Aroma tubuhnya semerbak banget, coy. Bikin gue betah nempel sama dia. Gaya simpelnya juga minta banget digandeng tapi gue harus tahan diri nanti dia malah ilfeel sama gue. Duh, jangan sampe deh!

Saat gue memasuki kelas, gue ngeliat sohib baru gue si Fahri ngelamun mainin pulpen kayak orang naber, tapi sayangnya saat gue kagetin dia, dia gak naber sih.
“Eh, men, hp gue gak pulsa nih, boleh pinjem SMS gak?”
Tentu saja sebagai sohib yang baik dan tidak sombong serta rajin menabung pulsa –gue jomlo men gak ada yang SMS gue, gue pinjemin deh.
“Okay, nih pake aja sesuka hati lo,”
Tiba-tiba gue inget belum pinjem buku ke perpus padahal kelas 15 menit lagi mulai, gue harus buru-buru nih.
“Btw, Ri, gue tinggal bentar ya belom pinjem buku ke perpus nih mati lah gue gak boleh masuk kelas entar!”
“Oh, iya iya Rem! Cepet ye!” kata Fahri mengingatkan.
“Sip! Nanti kalo udah kelar balikin aja ke tas gue!”
Fahri pun mengangguk patuh layaknya hewan peliharaan gue.

Normal POV’s


Ana pun keluar dari toilet dan mendapati Remy tengah berlari melewati dirinya. Aroma tubuh Remy pun tercium nan menenangkan untuknya.
Kenapa cowok bisa se-wangi itu sih? Bikin melting! Ucap Ana dalam hati.
Ana pun melihat jam yang menggantung indah ditangan kecilnya, ia melihat kalau kelas akan mulai 15 menit lagi, ia langsung bergegas menuju kelas. Ana pun duduk di row ke 3 lantaran di tempat itu masih ada satu kursi kosong yang tersisa. Sejujurnya ia ingin merasakan duduk di row ke 4 namun ia menghindari tempat paling belakang di kelas karena disanalah Remy duduk. Ana takut tidak fokus nantinya.

Fahri pun celingukan melihat sekeliling ketika ia menghirup aroma tubuh Ana yang semerbak wanginya dan ia pun mendapati Ana sudah duduk manis di serong sebelah kanannya. Wajah putihnya memerah lantaran sengatan matahari siang. Fahri pun mengecek aplikasi BBM yang ada di ponsel Remy.

Sejujurnya, dirinya meminjam ponsel Remy bukan untuk mengirim SMS tapi ia penasaran sedekat apa Remy dengan Ana. Saat di cek, ternyata begitu panjang dan banyak isi chatting mereka yang dilakukan rutin setiap hari.

Dengan suasana kelas yang panas dan hatinya yang mendadak panas, tanpa pikir panjang Fahri pun mengakhiri obrolan yang dilakukan Remy dan Ana di BBM. Ia pun langsung membuka kontak Ana disana, dan mengklik tulisan delete contact.

To be continue….

Makhluk Bernama Pria



Biasanya sih kalau ngebahas cowok, yang pertama ada di otak gue adalah cowok impian gue. Kayak apa tuh cowok impian gue? Gue gak muluk-muluk sih yang penting se-iman, sholat 5 waktu, bisa baca Al-Qur’an, baik, gak perhitungan, good looking, has a good style, has a good smells, SMART (it’s a must), sabar (karena gue kadang bisa menjelma jadi wanita posesif dan wanita tidak peduli secara bersamaan), dan yang terpenting adalah setia.

Tapi sejujurnya gue gak akan ngebahas tentang tipe cowok impian gue sih melainkan gue bakal ngebahas seperti apa sih para cowok di mata gue. Soalnya, temen gue Ivan, dia selalu aja memandang cewek sesuai sudut pandangnya tanpa melihat dari sisi lainnya.
Sebelumnya gue cuma mau bilang kalau tipe-tipe cowok kayak yang akan gue sebutin berdasarkan pengalaman gue.

Oke pertama, cowok itu egois.

Mungkin Ivan bilang kalau yang egois itu cewek, tapi sesungguhnya cowok itu egois. Karena emang setiap orang punya sisi egois. Contoh:

  • Mereka bisa sesuka hati ngomong kasar tanpa mikirin hati orang lain
Tbh, gue gak suka di kasarin. Baik secara verbal maupun perlakuan tapi cowok-cowok sekarang keseringan asal jeplak anggota keluarganya dibawa-bawa tanpa pandang bulu karena katanya mereka menganggap cewek udah emansipasi. Tapi men, lo harus tau kalau cewek itu lebih mengedepankan perasaan daripada otak
  • Selanjutnya mereka bisa pipis berdiri dimanapun, sementara cewek enggak.

  • Cowok cenderung diberi kebebasan lebih sementara cewek enggak dan kami mencoba memahami itu. Masih bilang kami egois?

Kedua, cowok itu tukang PHP, modus dan pintar merayu.

Based on my experience, gue pernah ditembak sama cowok tapi kita sepakat untuk gak pacaran tapi satu bulan kemudian dia menghilang tanpa jejak setelah bikin gue ke angkasa. Sakit woy!! Udah gitu, orang itu minta gue gak bilang siapa-siapa while all the people knows that I’m the first one who loves him, dan dia mau membiarkan seperti itu dan menginjak-injak harga diri serta martabat gue. Cowok macam apa itu hah?

Selanjutnya gue pernah deket sama orang yang tukang modus dan pintar merayu. Menurut dia, dia udah biasa manggil semua cewek ‘Bep’ ‘Say’ dan panggilan khusus lainnya tapi kan gue jadi nge-fly.. oke kalau yang ini gue baper.

Trus, cowok itu suka nyentuh cewek. Asal kaum cowok tau aja sih, cewek kalau dipegang bahu nya aja tuh udah langsung deg-degan sekalipun kalian bukan cowok yang ditaksir karena ada getaran tersendiri gitu. Jadi, kalau emang kalian para cowok gak tertarik sama cewek itu, don’t make a touching contact ok.

Cowok PHP selanjutnya adalah saat tiba-tiba hari ini ngedeketin trus besoknya gak ngedeketin lagi. Hah! Kalau gak niat mah gak usah.

Ketiga, cowok suka kabur.

Gue sampe sekarang gak ngerti sama kebiasaan cowok-cowok yang suka ngabur gak jelas kayak gini. Mendadak menghilang tanpa jejak, sok dicari lu. Kayak misalnya lagi asyk-asyik chat tau-tau offline atau gak bales-bales atau tau-tau ganti nomer. Kenapa sih begitu?

Terakhir, kode.

Cowok itu katanya gak mau kalau cuma sekedar diberi kode-kode gajelas, katanya ‘Mulut ada kenapa gak di pake?’ tapi, giliran kami mengungkapkan keinginan kami, kami bisa aja dibilang murahan. Makanya peka aja kek! Gak ada istilahnya cewek ngelamar cowok, adanya cowok yang ngelamar cewek, jadi mulai sekarang jangan pernah komplen kalau kami hanya memberikan kode. Karena kami melatih seberapa intensnya kalian mengerti kami. Kami para wanita bukan hanya butuh perhatian tapi juga butuh kepastian masa depan. Mohon mengertilah.

ASEK