Candu
Merasa kecanduan, ketergantungan dan gak bisa lepas dari pasangan yang udah ninggalin kamu itu ternyata BUKAN karena kamu ketergantungan sama dia nya. Tapi, sama RASA dan SENSASI dari KOKTAIL BIOKIMIA tubuh yang secara alami terjadi di dalam hubungan.Padahal, ngejalin hubungan itu gak perlu komunikasi setiap saat. Yang penting tau hatinya buat siapa, rindunya buat siapa dan cintanya buat siapa.
Kamu bukan ketergantungan atau nagih sama orangnya tapi
NAGIH sama rasa dan sensasi yang ada di dalam hubungan itu.
Eh, tunggu... itu pasangan atau morfin kok bikin nagih? :(
Karena faktanya, yang ditinggalin akan jauh lebih sulit untuk move on daripada yang ninggalin.
Padahal, pasangan yang berkualitas itu pasangan yang sadar
komitmen, bukan cuma sadar status. Pasangan yang berkualitas itu biarpun
keliatan kayak mau pergi, kayak sibuk banget dan gak ada waktu buat kamu, sok cuek sekalipun but s/he will stay without you're asking for. Sekalipun dalam amarahnya dia terlihat akan pergi, sebenernya
dia gak akan pernah pergi.
Pasangan yang berkualitas itu yang mau kerja sama dan
kompromi. Yang bisa jadi partner tanpa khawatir ada salah satu pihak yang akan
dirugikan. Yang bisa cari jalan tengah untuk segala permasalahan. Dia gak akan
ngebiarin kamu susah payah sendirian. Dengan segala yang dia bisa, dia akan
bantu kamu keluar dari kesulitan.
Pasangan yang berkualitas itu yang tau kalau dalam setiap
hubungan ada masa pasang-surut perasaan. Ada masa jenuh, bosen, perasaan
berkurang dan kayak mau nyerah. Tapi pasangan yang berkualitas mau nyari celah buat keluar dari zona surut itu buat
kembali ke zona nyaman dan amannya mereka. Se-menyebalkan apapun kebiasaan pasanganmu,
biarpun kamu jadi sering ngomel, ngedumel dan mencak-mencak, kalau kamu udah
bisa jadi pasangan yang berkualitas, hal itu gak akan ngebuat kamu ninggalin
dia.
Pasangan yang berkualitas itu yang sama-sama punya SKILL
untuk jatuh cinta setiap harinya. Yang memutuskan untuk hanya jatuh cinta pada
satu orang yang sama setiap harinya. Hal itu bukan naluriah atau tergantung
pasangannya TAPI tergantung SKILL kamu untuk bisa jatuh cinta setiap hari
dengan pasangan atau enggak. Baiknya, dengan kamu punya SKILL ini, kamu gak akan tertarik sama makhluk lain selain pasanganmu. Yang kamu rasakan nantinya hanya rasa syukur dikirim manusia seperti dia.
Pasangan yang berkualitas itu pasangan yang pengertian, yang selalu nyoba untuk liat sisi
lain pasangan disaat sisi buruk atau kejelekan pasangan muncul. Dia mungkin
akan gondok, kesel, benci sekalipun, tapi itu cuma sesaat. Karena dia punya
SKILL itu tadi untuk terus mencintai pasangannya. Dia gak akan pernah lupa sensasi
pertama kali kenapa bisa dia jatuh cinta kepada pasangannya.
Menurut @lexdepraxis, orang yang belum bisa ngebangun
kualitas hubungan, yang berani memutuskan hubungan hanya karena alasan jenuh
atau gak cocok, sangat amat tidak disarankan untuk menikah karena dia belum bisa melatih SKILL itu tadi.
Oh ya, Lex dePraxis itu seorang coach love yang baru aja
menikah. Pernikahannya sempet heboh karena dia memutuskan menggunakan uang resepsi pernikahannya untuk tour
keliling Eropa dibanding bikin pesta mewah dan megah. Bukan berarti dia gak
ngadain syukuran sih, syukuran pernikahan
tetap ada tapi hanya kerabat tertentu aja.
Keren ya!
Keren ya!
0 comments: