2017,

Dua puluh tahun

12:02:00 AM Fajria Anindya Utami 0 Comments

Tengah malam 20 tahun lalu, disaat semua orang berseru dengan tahun baru, umi saya malah mengalami kontaksi kesakitan. Beliau menelepon abi saya yang konon sedang malam tahun baruan dengan teman-temannya di TMII. Lalu, saat abi pulang, barulah umi dan abi beranjak dari Depok ke Rumah Sakit Ibu dan Anak Hermina Jatinegara, Jakarta Timur. Dan disanalah saya lahir.

Lucu ya. Dari lahir, sampai pekerjaan pertama saya, saya berada di Hermina. Bahkan nanti, inshaa Allah kalau saya melahirkan, saya juga akan terus kontrol sampai melahirkan di Hermina karena penyakit yang saya derita sejak saya lahir sampai saya se-dewasa sekarang, rekam medisnya lengkap di Hermina :p

Umi sering cerita kalau saya dulu itu bandel dan pecicilan. Saat saya berusia tiga tahun, tepatnya tahun 2000, adik kembar saya lahir. Menurut umi dan abi, saya sulit menerima keadaan mereka sampe mau buang ke tempat sampah (LOL) apalagi setelah mereka pulang dari rumah sakit, saya gak mau masuk rumah malah duduk di bawah tiang listrik sampe manjat dan jatuh benjol sebesar telur. Makanya saya jenong. (gak ada hubungannya sih)

Gak ngerti lagi Ami yang dulunya begitu petakilan bisa jadi Ami yang kalem gini. (wink)


(iya itu saya waktu bayi :p)


Btw, dari kecil, saya mainnya itu sama kakak sepupu saya, Mas Okdi. Kebetulan kami lahir dengan jarak yang gak jauh. Mas Okdi 25 Oktober 1996, saya 1 Januari 1997. Makanya saya terus nemplok sama Mas Okdi dari bayi. Sampe kalo Mas Okdi main sama temen-temen cowoknya, saya ngikut, biarpun cewek sendiri. Terus kalo Mas Okdi sekolah waktu SD saya samperin ke sekolahnya (LOL) (btw kebetulan Mas Okdi biasa sekolah pagi, saya sekolah siang. Jadi, kalo pagi saya bete gak ada temen)

(dari bayi saya emang biasa ditindas sama Mas Okdi)

Pernah waktu saya kelas 3/4 SD, saya tidur sama Mas Okdi dan Nenek. Paginya, tiba-tiba saya sesak napas dan megap-megap. Tau gak kenapa?

Dengan badan sekecil itu, saya ditindih sama Mas Okdi yang badannya sebesar itu. -_-
Mashaa Allah memang. Untung saya masih hidup.

Dan Alhamdulillah, saya yang bayinya botak, sekarang sudah memiliki mahkotanya wanita *ea. Iya, saya punya rambut kok sekarang. Cantik malah. Haha. Makanya saya sembunyikan dibalik hijab saya, khawatir banyak yang naksir. (HAHAHA AMPUN)


Gak terasa ya. Saya sudah berkepala dua.



Sudah 20tahun saya diberikan berkah kehidupan dan kenikmatan oleh Allah



Sudah 20tahun saya hidup di bumi Allah


Dan sudah sekitar 10tahun-an sejak masa akil baliq saya yang seharusnya saya manfaatkan sebaik-baiknya dengan beribadah dan berbuat kebaikan.

Karena sesungguhnya dalam surah Al-Asr ayat 1-2:
“Demi Masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian”
Kenapa? Karena menyia-nyiakan waktu yang sudah Allah berikan. Dunia diciptakan untuk menjadi ujian bagi manusia bukan malah terlena dan lalai karena kenikmatannya tapi untuk menanamkan pahala yang bisa kita petik di akhirat nanti.

Bayangkan manusia yang berada di dunia saja sudah terlena dengan kenikmatan yang Allah beri. Bagaimana kenikmatan di Surga Allah nanti?

Wallahi, hanya itu tujuan saya.

Saya selalu berdoa agar nantinya saya bisa bertemu di surga Allah dengan sanak keluarga, saudara dan sahabat-sahabat saya semasa di dunia.

Aamiin

Doa saya di sisa umur saya...

Semoga di sisa umur saya ini, saya bisa jauh lebih bermanfaat untuk orang banyak.
Semoga di sisa umur saya ini, saya selalu bisa beribadah dengan benar dan menanam kebaikan yang bisa saya petik di akhirat nanti.
Semoga di sisa umur saya ini, saya bisa terus mengkhatamkan serta mengamalkan isi Al-Qur'an.
Semoga juga sholat-sholat saya semakin baik setiap harinya, aqidah saya tetap di jalan Allah dan semoga akhlak saya bisa jauh lebih baik lagi hingga membuat semua orang merasa tenang dan nyaman akan akhlak yang saya tunjukkan.
Semoga juga setiap langkah yang saya ambil, terus diiringi Allah hingga hanya ada Ridho-Nya di dalam hidup saya.

Saya tidak minta banyak. Saya hanya ingin terus menjunjung tinggi kebenaran Allah dan terus berbuat serta menanam kebaikan untuk bekal akhirat saya nanti.
Dan juga semoga akhir perjalanan hidup saya dan siapapun yang sedang membaca ini adalah khusnul khatimah.

Aamiin allahuma aamiin.

Semoga siapapun yang membaca ini, yang turut mengaminkan doa saya, juga turut mendoakan dirinya sendiri.

Karena Inshaa Allah, ketika kita mendoakan kebaikan untuk orang lain, malaikat akan mengaminkan untuk diri kita sendiri. Orang itu mendapat doa darimu sementara kamu mendapatkan doa dari malaikat.

Mashaa Allah. :)

Terus berada di jalan Allah ya, teman.

Sungguh, fitnah akhir zaman itu adalah seburuk-buruknya fitnah. Terlebih fitnah Dajjal nanti.

Semoga juga, saya sekeluarga, dan siapapun yang membaca ini dijauhkan dari pertemuan dengan Dajjal. Karena fitnah Dajjal nanti sungguh keji. Dan tidak ada satu orang pun yang bisa luput dari fitnah Dajjal apabila sudah bertemu dengannya. Bahkan orang yang sudah digelar Kyai sekalipun.

Iya, sedahsyat dan se-keji itu.

Semoga kita tidak bertemu Dajjal ya, teman. Kalau memang harus merasakan zaman itu, bersembunyilah dari Dajjal. Pergi ke hutan, gunung, gua, ke tempat-tempat yang jarang orang kunjungi serta amalkan surat Al-Kahfi.

Malah kalau bisa dan memungkinkan, pergilah ke Mekkah dan Madinah. Karena hanya kedua tempat itu yang tak bisa Dajjal jamah.

Namun, kalau salah satu dari kita sudah habis masa hidupnya sebelum bertemu Dajjal. Semoga khusnul khatimah dan tetap berada di jalan Allah adalah akhir dari perjalanan kita.

Aamiin allahuma aamiin.

Semoga keberkahan hidup selalu menemani dan menghampiri kita semua yaa.

Aamiin

---------------

Eh... APAAN? Calon suami???

Hahaha. Mau minta yang soleh pastinya karena kalau dia soleh, inshaa Allah taat akan perintah Allah, tau cara memperlakukan wanita dengan baik, tau cara menundukkan pandangannya, tau hak dan kewajibannya dan tentunya hanya akan terus mencintai istrinya. Selain itu, saya juga mau yang bisa mengoreksi tajwid, harakat serta bacaan saya setiap kali saya tadarus. Dan juga yang bisa bareng-bareng menghafal surat Al-Kahfi karena wallahualam kapan Dajjal muncul. Bisa jadi saya masih hidup di masa itu, wallahualam bissawab.

Udah sih kayaknya itu aja. Simpel kan :p

0 comments:

Minggu, 01 Januari 2017

Dua puluh tahun

Tengah malam 20 tahun lalu, disaat semua orang berseru dengan tahun baru, umi saya malah mengalami kontaksi kesakitan. Beliau menelepon abi saya yang konon sedang malam tahun baruan dengan teman-temannya di TMII. Lalu, saat abi pulang, barulah umi dan abi beranjak dari Depok ke Rumah Sakit Ibu dan Anak Hermina Jatinegara, Jakarta Timur. Dan disanalah saya lahir.

Lucu ya. Dari lahir, sampai pekerjaan pertama saya, saya berada di Hermina. Bahkan nanti, inshaa Allah kalau saya melahirkan, saya juga akan terus kontrol sampai melahirkan di Hermina karena penyakit yang saya derita sejak saya lahir sampai saya se-dewasa sekarang, rekam medisnya lengkap di Hermina :p

Umi sering cerita kalau saya dulu itu bandel dan pecicilan. Saat saya berusia tiga tahun, tepatnya tahun 2000, adik kembar saya lahir. Menurut umi dan abi, saya sulit menerima keadaan mereka sampe mau buang ke tempat sampah (LOL) apalagi setelah mereka pulang dari rumah sakit, saya gak mau masuk rumah malah duduk di bawah tiang listrik sampe manjat dan jatuh benjol sebesar telur. Makanya saya jenong. (gak ada hubungannya sih)

Gak ngerti lagi Ami yang dulunya begitu petakilan bisa jadi Ami yang kalem gini. (wink)


(iya itu saya waktu bayi :p)


Btw, dari kecil, saya mainnya itu sama kakak sepupu saya, Mas Okdi. Kebetulan kami lahir dengan jarak yang gak jauh. Mas Okdi 25 Oktober 1996, saya 1 Januari 1997. Makanya saya terus nemplok sama Mas Okdi dari bayi. Sampe kalo Mas Okdi main sama temen-temen cowoknya, saya ngikut, biarpun cewek sendiri. Terus kalo Mas Okdi sekolah waktu SD saya samperin ke sekolahnya (LOL) (btw kebetulan Mas Okdi biasa sekolah pagi, saya sekolah siang. Jadi, kalo pagi saya bete gak ada temen)

(dari bayi saya emang biasa ditindas sama Mas Okdi)

Pernah waktu saya kelas 3/4 SD, saya tidur sama Mas Okdi dan Nenek. Paginya, tiba-tiba saya sesak napas dan megap-megap. Tau gak kenapa?

Dengan badan sekecil itu, saya ditindih sama Mas Okdi yang badannya sebesar itu. -_-
Mashaa Allah memang. Untung saya masih hidup.

Dan Alhamdulillah, saya yang bayinya botak, sekarang sudah memiliki mahkotanya wanita *ea. Iya, saya punya rambut kok sekarang. Cantik malah. Haha. Makanya saya sembunyikan dibalik hijab saya, khawatir banyak yang naksir. (HAHAHA AMPUN)


Gak terasa ya. Saya sudah berkepala dua.



Sudah 20tahun saya diberikan berkah kehidupan dan kenikmatan oleh Allah



Sudah 20tahun saya hidup di bumi Allah


Dan sudah sekitar 10tahun-an sejak masa akil baliq saya yang seharusnya saya manfaatkan sebaik-baiknya dengan beribadah dan berbuat kebaikan.

Karena sesungguhnya dalam surah Al-Asr ayat 1-2:
“Demi Masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian”
Kenapa? Karena menyia-nyiakan waktu yang sudah Allah berikan. Dunia diciptakan untuk menjadi ujian bagi manusia bukan malah terlena dan lalai karena kenikmatannya tapi untuk menanamkan pahala yang bisa kita petik di akhirat nanti.

Bayangkan manusia yang berada di dunia saja sudah terlena dengan kenikmatan yang Allah beri. Bagaimana kenikmatan di Surga Allah nanti?

Wallahi, hanya itu tujuan saya.

Saya selalu berdoa agar nantinya saya bisa bertemu di surga Allah dengan sanak keluarga, saudara dan sahabat-sahabat saya semasa di dunia.

Aamiin

Doa saya di sisa umur saya...

Semoga di sisa umur saya ini, saya bisa jauh lebih bermanfaat untuk orang banyak.
Semoga di sisa umur saya ini, saya selalu bisa beribadah dengan benar dan menanam kebaikan yang bisa saya petik di akhirat nanti.
Semoga di sisa umur saya ini, saya bisa terus mengkhatamkan serta mengamalkan isi Al-Qur'an.
Semoga juga sholat-sholat saya semakin baik setiap harinya, aqidah saya tetap di jalan Allah dan semoga akhlak saya bisa jauh lebih baik lagi hingga membuat semua orang merasa tenang dan nyaman akan akhlak yang saya tunjukkan.
Semoga juga setiap langkah yang saya ambil, terus diiringi Allah hingga hanya ada Ridho-Nya di dalam hidup saya.

Saya tidak minta banyak. Saya hanya ingin terus menjunjung tinggi kebenaran Allah dan terus berbuat serta menanam kebaikan untuk bekal akhirat saya nanti.
Dan juga semoga akhir perjalanan hidup saya dan siapapun yang sedang membaca ini adalah khusnul khatimah.

Aamiin allahuma aamiin.

Semoga siapapun yang membaca ini, yang turut mengaminkan doa saya, juga turut mendoakan dirinya sendiri.

Karena Inshaa Allah, ketika kita mendoakan kebaikan untuk orang lain, malaikat akan mengaminkan untuk diri kita sendiri. Orang itu mendapat doa darimu sementara kamu mendapatkan doa dari malaikat.

Mashaa Allah. :)

Terus berada di jalan Allah ya, teman.

Sungguh, fitnah akhir zaman itu adalah seburuk-buruknya fitnah. Terlebih fitnah Dajjal nanti.

Semoga juga, saya sekeluarga, dan siapapun yang membaca ini dijauhkan dari pertemuan dengan Dajjal. Karena fitnah Dajjal nanti sungguh keji. Dan tidak ada satu orang pun yang bisa luput dari fitnah Dajjal apabila sudah bertemu dengannya. Bahkan orang yang sudah digelar Kyai sekalipun.

Iya, sedahsyat dan se-keji itu.

Semoga kita tidak bertemu Dajjal ya, teman. Kalau memang harus merasakan zaman itu, bersembunyilah dari Dajjal. Pergi ke hutan, gunung, gua, ke tempat-tempat yang jarang orang kunjungi serta amalkan surat Al-Kahfi.

Malah kalau bisa dan memungkinkan, pergilah ke Mekkah dan Madinah. Karena hanya kedua tempat itu yang tak bisa Dajjal jamah.

Namun, kalau salah satu dari kita sudah habis masa hidupnya sebelum bertemu Dajjal. Semoga khusnul khatimah dan tetap berada di jalan Allah adalah akhir dari perjalanan kita.

Aamiin allahuma aamiin.

Semoga keberkahan hidup selalu menemani dan menghampiri kita semua yaa.

Aamiin

---------------

Eh... APAAN? Calon suami???

Hahaha. Mau minta yang soleh pastinya karena kalau dia soleh, inshaa Allah taat akan perintah Allah, tau cara memperlakukan wanita dengan baik, tau cara menundukkan pandangannya, tau hak dan kewajibannya dan tentunya hanya akan terus mencintai istrinya. Selain itu, saya juga mau yang bisa mengoreksi tajwid, harakat serta bacaan saya setiap kali saya tadarus. Dan juga yang bisa bareng-bareng menghafal surat Al-Kahfi karena wallahualam kapan Dajjal muncul. Bisa jadi saya masih hidup di masa itu, wallahualam bissawab.

Udah sih kayaknya itu aja. Simpel kan :p