Annoy,

Pertanyaan, Perbedaan

6:38:00 PM Fajria Anindya Utami 0 Comments

Sebenarnya apasih yang akan kamu lakukan ketika seorang yang dulu sangat berharga dihidupmu -sampai kau meninggalkan seseorang yang telah menganggapmu sebagai harta yang paling berharga dihidupnya- telah melupakanmu dan menjalani hidupnya sendiri? Dalam kata lain, ia telah pergi. Bukan hanya secara fisik, melainkan secara jiwa&raganya.

Cintanya telah pergi. Tetapi kau masih sering merindukannya. Sekalipun kau bersama yang lain.
Pertanyaan tertumpuk dibenakmu. Kau memaki dan mengutuk dirimu sendiri "Bodoh. Wanita bodoh. Kenapa kau dulu begitu percaya ucapannya? Ucapannya yang puitis yang membuatmu tenang. Ucapannya yang membuatmu melayang tanpa arah. Ucapannya yang mampu membuatmu harus meminum kardiotonika. Dan. Ucapannya yang sebenarnya hanya bualan semata."

Selain kau memaki dirimu sendiri. Kau juga memakinya. Memaki atas segala ucapannya "Kamu bilang dulu aku yang terbaik dihidupmu! Kamu bilang aku tak seperti mantan-mantanmu yang lainnya! Kamu juga pernah bilang bahwa kamu tak bisa membayangkan bagaimana perihnya hari-harimu ketika tanpa diriku. Aku juga masih ingat ketika kamu bernyanyi untukku. Nyanyian yang aku yakin. Aku percaya. Hanya untukku. Tapi kenapa kau mudah sekali melupakanku? Dalam waktu kurang dari 5bulan kau berhasil menyingkirkan, mengubur dan melupakan kenangan-kenangan kita. Bahkan, aku masih sangat ingat hari dimana aku menyakitinya. Bukan. Bukan menyakitimu, tapi dia yang telah memperlakukanku sesempurna seorang Pangeran dari negeri dongeng yang memperlakukan Puteri kerajaan. Hari dimana pertama kali kau mengajakku berkencan. Hari dimana pertama kali aku berbohong dan berlaku curang terhadapnya. Dan. Hari dimana kau datang kerumahku dengan kemeja panjangmu, dan kacamatamu. Dan lagi. Aku menipunya, akau berbohong padanya. Hubungan kami memang sudah berakhir saat itu. Tapi dia masih memperlakukan bak Puteri kerajaan. Tak sepertimu yang hanya bisa berkata 'Andai aku begini, andai aku begitu'. Pangeran itu tidak pernah berandai. Ia selalu melakukan apa yang pertamakali terbesit dibenaknya. Aku juga ingat bagaimana kau menjelekan semua mantan kekasihmu tanpa terkecuali. Mantan kekasihmu yang kau jalin hubungannya selama 7bulan yang memutuskan hubungannya denganmu karna hal yang sangat masuk akal. Masih kau jelekan. Mantan kekasihmu yang kau bilang genit dan tidak pernah serius menjalin hubungannya denganmu dalam waktu kurang dari satu bulan juga lebih kau bicarakan kejelekannya. Lalu, mantan kekasihmu yang kau jalin kurang lebih 1tahunpun, masih bisa kau jelekan. Lalu wanita yang aku ketahui berprilaku manis yang juga kau jalin dalam waktu kurang dari 2bulan juga kau katakan keburukannya. Dan yang terakhir. Sama, mantan kekasihmu yang kau jalin kurang dari 2bulan juga kau sakiti. Bahkan lebih parah. Kau mengatakan cinta padanya hanya karna takut akan kesendirianmu. Kejombloanmu. Dan rasa perih dihatimu ketika kau tau bahwa aku telah mempunya kekasih. TAPI MENGAPA DULU KAU TETAP NEKAT MENDEKATIKU?!! 2bulan kau tak menyerah hingga akhirnya aku. Seorang wanita tulen. Luluh karna tutur kata dan pengakuan cintamu. Aku masih ingat segalanya. Aku masih ingat kapan aku bisa mendeteksi hatiku bahwa ini cinta. Aku masih ingat. Enam September. Satu hari setelah hari kelahiranmu. Aku masih bisa merasakan jantung yang harus meminum kardiotonika ketika mendapat pesan singkat darimu. Hah. Aku lelah pada hatiku sendiri. Lelah mengingatmu. Lelah melihatmu." kau menarik nafas panjang. Lelah atas segla curahan dihatimu. Lelah atas segala yang terjadi.
Ketika kau teringat kembali bagaimana ia merangkul mesra bahumu. Mencubit lembut pipimu dan mencium hangat tanganmu. Kau sangat menyukai pria yang berani mencium punggung tangan wanita. Karna menurutmu, merekalah pria sejati. Pria yang menghormati wanita.
Kau sangat terjekut ketika ia kembali bersama salah santu mantan kekasihnya. Bukan, bukan kamu. Yang lain. Yang barusan kau bilang berprilaku manis. HAHAHA. Kau tertawa. Kau mertawakan betapa bodohnya pria yang masih kau cintai itu. Hati kecilmu terus berkata untuk melupakannya. Kau sudah mencoba. Mencoba menyingkirkan. Mencoba buta ketika melihatnya. Dan mencoba untuk selalu bersama Pangeranmu.
Sudahlah. Pangeranmu benar-benar pangeran dari negeri dongeng. Hanya Ia yang terbaik untukmu. Sejauh apapun kau coba untuk menghindar. Tuhan akan selalu mendekatkanmu terhadap Pangeranmu. Mungkin itulah jodohmu. Semoga. Berdoa saja.

Karena Tuhan akan selalu memberikan yang terbaik untukmu.

You Might Also Like

0 comments:

Jumat, 03 Mei 2013

Pertanyaan, Perbedaan

Sebenarnya apasih yang akan kamu lakukan ketika seorang yang dulu sangat berharga dihidupmu -sampai kau meninggalkan seseorang yang telah menganggapmu sebagai harta yang paling berharga dihidupnya- telah melupakanmu dan menjalani hidupnya sendiri? Dalam kata lain, ia telah pergi. Bukan hanya secara fisik, melainkan secara jiwa&raganya.

Cintanya telah pergi. Tetapi kau masih sering merindukannya. Sekalipun kau bersama yang lain.
Pertanyaan tertumpuk dibenakmu. Kau memaki dan mengutuk dirimu sendiri "Bodoh. Wanita bodoh. Kenapa kau dulu begitu percaya ucapannya? Ucapannya yang puitis yang membuatmu tenang. Ucapannya yang membuatmu melayang tanpa arah. Ucapannya yang mampu membuatmu harus meminum kardiotonika. Dan. Ucapannya yang sebenarnya hanya bualan semata."

Selain kau memaki dirimu sendiri. Kau juga memakinya. Memaki atas segala ucapannya "Kamu bilang dulu aku yang terbaik dihidupmu! Kamu bilang aku tak seperti mantan-mantanmu yang lainnya! Kamu juga pernah bilang bahwa kamu tak bisa membayangkan bagaimana perihnya hari-harimu ketika tanpa diriku. Aku juga masih ingat ketika kamu bernyanyi untukku. Nyanyian yang aku yakin. Aku percaya. Hanya untukku. Tapi kenapa kau mudah sekali melupakanku? Dalam waktu kurang dari 5bulan kau berhasil menyingkirkan, mengubur dan melupakan kenangan-kenangan kita. Bahkan, aku masih sangat ingat hari dimana aku menyakitinya. Bukan. Bukan menyakitimu, tapi dia yang telah memperlakukanku sesempurna seorang Pangeran dari negeri dongeng yang memperlakukan Puteri kerajaan. Hari dimana pertama kali kau mengajakku berkencan. Hari dimana pertama kali aku berbohong dan berlaku curang terhadapnya. Dan. Hari dimana kau datang kerumahku dengan kemeja panjangmu, dan kacamatamu. Dan lagi. Aku menipunya, akau berbohong padanya. Hubungan kami memang sudah berakhir saat itu. Tapi dia masih memperlakukan bak Puteri kerajaan. Tak sepertimu yang hanya bisa berkata 'Andai aku begini, andai aku begitu'. Pangeran itu tidak pernah berandai. Ia selalu melakukan apa yang pertamakali terbesit dibenaknya. Aku juga ingat bagaimana kau menjelekan semua mantan kekasihmu tanpa terkecuali. Mantan kekasihmu yang kau jalin hubungannya selama 7bulan yang memutuskan hubungannya denganmu karna hal yang sangat masuk akal. Masih kau jelekan. Mantan kekasihmu yang kau bilang genit dan tidak pernah serius menjalin hubungannya denganmu dalam waktu kurang dari satu bulan juga lebih kau bicarakan kejelekannya. Lalu, mantan kekasihmu yang kau jalin kurang lebih 1tahunpun, masih bisa kau jelekan. Lalu wanita yang aku ketahui berprilaku manis yang juga kau jalin dalam waktu kurang dari 2bulan juga kau katakan keburukannya. Dan yang terakhir. Sama, mantan kekasihmu yang kau jalin kurang dari 2bulan juga kau sakiti. Bahkan lebih parah. Kau mengatakan cinta padanya hanya karna takut akan kesendirianmu. Kejombloanmu. Dan rasa perih dihatimu ketika kau tau bahwa aku telah mempunya kekasih. TAPI MENGAPA DULU KAU TETAP NEKAT MENDEKATIKU?!! 2bulan kau tak menyerah hingga akhirnya aku. Seorang wanita tulen. Luluh karna tutur kata dan pengakuan cintamu. Aku masih ingat segalanya. Aku masih ingat kapan aku bisa mendeteksi hatiku bahwa ini cinta. Aku masih ingat. Enam September. Satu hari setelah hari kelahiranmu. Aku masih bisa merasakan jantung yang harus meminum kardiotonika ketika mendapat pesan singkat darimu. Hah. Aku lelah pada hatiku sendiri. Lelah mengingatmu. Lelah melihatmu." kau menarik nafas panjang. Lelah atas segla curahan dihatimu. Lelah atas segala yang terjadi.
Ketika kau teringat kembali bagaimana ia merangkul mesra bahumu. Mencubit lembut pipimu dan mencium hangat tanganmu. Kau sangat menyukai pria yang berani mencium punggung tangan wanita. Karna menurutmu, merekalah pria sejati. Pria yang menghormati wanita.
Kau sangat terjekut ketika ia kembali bersama salah santu mantan kekasihnya. Bukan, bukan kamu. Yang lain. Yang barusan kau bilang berprilaku manis. HAHAHA. Kau tertawa. Kau mertawakan betapa bodohnya pria yang masih kau cintai itu. Hati kecilmu terus berkata untuk melupakannya. Kau sudah mencoba. Mencoba menyingkirkan. Mencoba buta ketika melihatnya. Dan mencoba untuk selalu bersama Pangeranmu.
Sudahlah. Pangeranmu benar-benar pangeran dari negeri dongeng. Hanya Ia yang terbaik untukmu. Sejauh apapun kau coba untuk menghindar. Tuhan akan selalu mendekatkanmu terhadap Pangeranmu. Mungkin itulah jodohmu. Semoga. Berdoa saja.

Karena Tuhan akan selalu memberikan yang terbaik untukmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar