Cerbung,

College Life Part 1

7:44:00 PM Fajria Anindya Utami 0 Comments



ANA POV’s

Earphone yang mengganjal di telingaku mulai memenuhi syaraf otak dikepalaku. Mungkin, di bagian otak kananku sudah dipenuhi dengan playlist favorit yang sering dikumandangkan. Dengan langkah gontai aku memasuki kelas baru yang entah siapa yang akan menjadi teman, sahabat atau bahkan –ehm, pacarku nantinya. Mungkinkah akan ada pria spesial disana?

Tanpa ragu, aku menduduki kursi paling depan yang berada di kelas ini. Bukan, bukannya aku mau ‘sok pintar tapi memang hanya tersisa kursi itu dan aku malas kalau harus berkeliling kebelakang mencari kursi yang kosong.

Saat aku duduk, ada seorang wanita berambut sebahu di samping kananku dan ada seorang wanita berambut pirang di samping kiriku. Mereka mengobrol disaat aku ada ditengah-tengah mereka. Bukankah itu menjengkelkan?

Lagi, aku hanya bisa diam mendengarkan alunan Locked Away nya Adam Levine ft. R. City. Dan aku pun hanya menunduk melihat sepatuku yang tak kusadari ternyata talinya lepas sedaritadi. Alih-alih mengaitkannya kembali, aku malah mendiamkannya dan cenderung menggoyang-goyangkannya.

Namun, ada hal aneh saat aku mulai tegak memandang di hadapanku. Ada seorang pria disana yang sepertinya baru saja memperhatikanku. Hmm gak mungkin sih ya sepertinya aku hanya berkhayal.
Dan seorang dosen pun memasuki kelasku.

REMY POV’s


Gila kali kalau setiap hari harus naik tangga sampai lantai 5! Ada lift, sih, tapi cuma untuk rektor, wadafak men! Anak tangga demi anak tangga pun harus gue tempuh dari lantai 1 dan disaat-saat seperti inilah saatnya gue berharap punya pintu kemana sajanya Doraemon.

Saat menginjak lantai 4, gue bara aja sadar ada cewek dengan muka masam berjalan mendahului gue. Rambut panjang hitam yang digerainya tetap gak bisa menutupi earphone yang ia kenakan. Entah kenapa, gue mendadak merasakan sesuatu yang menarik akan terjadi dan tanpa sadar, gue menyunggingkan senyum termanis yang pernah gue miliki.

Gue pun melanjutkan perjalanan, lalu tiba lah gue dilantai 5, saat memasuki kelas, di bangku paling depan –gue antara terkejut dan enggak terkejut, sih, lantaran entah kenapa gue udah yakin aja cewek yang tadi gue temuin di lantai 4 bakal menjadi teman sekelas gue. Ya jelas aja sih, di topi OSPEK nya ada angka 5! Hahahaha.

Untung aja saat gue perhatiin, dia sedang sibuk ngedumel (maksud gue nyanyi-nyanyi gak jelas lantaran earphone ditelinganya terlihat masih mengeluarkan suara) sambil meratapi tali sepatunya yang lepas. Dan tiba-tiba, dia sadar kalau gue sedang memperhatikan dia.
Dan dosen berambut hitam legam pun memasuki kelas.

To be continue…

You Might Also Like

0 comments:

Rabu, 23 September 2015

College Life Part 1



ANA POV’s

Earphone yang mengganjal di telingaku mulai memenuhi syaraf otak dikepalaku. Mungkin, di bagian otak kananku sudah dipenuhi dengan playlist favorit yang sering dikumandangkan. Dengan langkah gontai aku memasuki kelas baru yang entah siapa yang akan menjadi teman, sahabat atau bahkan –ehm, pacarku nantinya. Mungkinkah akan ada pria spesial disana?

Tanpa ragu, aku menduduki kursi paling depan yang berada di kelas ini. Bukan, bukannya aku mau ‘sok pintar tapi memang hanya tersisa kursi itu dan aku malas kalau harus berkeliling kebelakang mencari kursi yang kosong.

Saat aku duduk, ada seorang wanita berambut sebahu di samping kananku dan ada seorang wanita berambut pirang di samping kiriku. Mereka mengobrol disaat aku ada ditengah-tengah mereka. Bukankah itu menjengkelkan?

Lagi, aku hanya bisa diam mendengarkan alunan Locked Away nya Adam Levine ft. R. City. Dan aku pun hanya menunduk melihat sepatuku yang tak kusadari ternyata talinya lepas sedaritadi. Alih-alih mengaitkannya kembali, aku malah mendiamkannya dan cenderung menggoyang-goyangkannya.

Namun, ada hal aneh saat aku mulai tegak memandang di hadapanku. Ada seorang pria disana yang sepertinya baru saja memperhatikanku. Hmm gak mungkin sih ya sepertinya aku hanya berkhayal.
Dan seorang dosen pun memasuki kelasku.

REMY POV’s


Gila kali kalau setiap hari harus naik tangga sampai lantai 5! Ada lift, sih, tapi cuma untuk rektor, wadafak men! Anak tangga demi anak tangga pun harus gue tempuh dari lantai 1 dan disaat-saat seperti inilah saatnya gue berharap punya pintu kemana sajanya Doraemon.

Saat menginjak lantai 4, gue bara aja sadar ada cewek dengan muka masam berjalan mendahului gue. Rambut panjang hitam yang digerainya tetap gak bisa menutupi earphone yang ia kenakan. Entah kenapa, gue mendadak merasakan sesuatu yang menarik akan terjadi dan tanpa sadar, gue menyunggingkan senyum termanis yang pernah gue miliki.

Gue pun melanjutkan perjalanan, lalu tiba lah gue dilantai 5, saat memasuki kelas, di bangku paling depan –gue antara terkejut dan enggak terkejut, sih, lantaran entah kenapa gue udah yakin aja cewek yang tadi gue temuin di lantai 4 bakal menjadi teman sekelas gue. Ya jelas aja sih, di topi OSPEK nya ada angka 5! Hahahaha.

Untung aja saat gue perhatiin, dia sedang sibuk ngedumel (maksud gue nyanyi-nyanyi gak jelas lantaran earphone ditelinganya terlihat masih mengeluarkan suara) sambil meratapi tali sepatunya yang lepas. Dan tiba-tiba, dia sadar kalau gue sedang memperhatikan dia.
Dan dosen berambut hitam legam pun memasuki kelas.

To be continue…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar