Cerbung,
College Life Part 3
Fahri POV’s
Entah kenapa sejak awal pendaftaran, gue udah liat cewek
itu. Sempat intip-intip namanya, dan namanya Ana, ya. Dan gue gak nyangka, akan
sekelas dengannya. Jodoh kah?
Ana Wafirna, anak pertama dari dua bersaudara. Saat pertama
kali lihat dia, dia seperti tidak suka dengan perkuliahan disini, namun
lama-lama sifat aslinya mulai muncul dan ternyata dirinya sangat ceria, ya, gak
se-kaku yang gue bayangin.
Gue Fahri, seharusnya gue udah kuliah semester 3 sekarang. Namun
karena gue gak suka sama jurusan yang
dulu gue ambil, gue memilih untuk mengulang di jurusan yang baru dan begitu
mengetahui ada cewek sesempurna Ana, gue sadar seharusnya gue bisa sama cerdasnya
dengan dirinya biar dia tau dan notice gue
kalau gue ‘tuh sebanding dengan dirinya.
Gue mungkin gak se-keren Remy dan gak bisa se-agresif dia,
tapi faktanya, gue mau bisa deket dengan Ana. Tapi, gimana caranya? Jujur aja,
sih, gue cemburu abis kalau liat Remy dekat dengan Ana. Apa yang harus gue
lakuin agar mereka tidak dekat lagi, ya?
“Hoy, ngelamun aja lo!”
Gue yang sedang memainkan pulpen tiba-tiba dikagetkan dengan
kehadiran Remy yang sedang menggenggam ponselnya. Saat melihat ponsel Remy, tiba-tiba
gue kepikiran sesuatu.
“Eh, men, hp gue gak pulsa nih, boleh pinjem SMS gak?”
Ana POV’s
Remy jalan bersandingan denganku, entah mengapa, ada aroma
manis nan menenangkan ditubuhnya yang membuatku ingin terus bersamanya. Dengan balutan
celana jeans, kemeja berwarna hitam dan jaket berwarna abu-abu yang ia kenakan,
membuat Remy sangat enak dipandang. Apalagi mata bulatnya sangat indah –tunggu,
apa yang aku bilang? Indah? Enak dipandang? Ingin bersamanya? Duh, ngawur!
Tanpa terasa aku pun memperlambat langkahku. Aku ingin lebih
lama berjalan bersandingan dengannya meski tidak ada satu katapun yang terucap
dari bibir kami berdua. Seketika, aku ingin melihat penampilanku hari ini.
Tanpa berkata padanya, aku langsung berbelok kearah toilet.
Toilet di siang hari rupanya tak seramai yang aku pikirkan. Dengan
percaya diri aku melihat diriku di cermin besar yang memperlihatkan setiap
lekuk tubuhku. Cukup dengan kemerja berwarna putih, jeans hitam dan balutan
kalung aku merasa cukup percaya diri. Lalu, aku menambah polesan lipstick
dibibirku.
Hey wait, kenapa aku segenit ini??
Remy POV’s
Tadinya gue jalan bareng Ana menuju kelas. Aroma tubuhnya
semerbak banget, coy. Bikin gue betah nempel sama dia. Gaya simpelnya juga
minta banget digandeng tapi gue harus tahan diri nanti dia malah ilfeel sama
gue. Duh, jangan sampe deh!
Saat gue memasuki kelas, gue ngeliat sohib baru gue si Fahri
ngelamun mainin pulpen kayak orang naber, tapi sayangnya saat gue kagetin dia,
dia gak naber sih.
“Eh, men, hp gue gak pulsa nih, boleh pinjem SMS gak?”
Tentu saja sebagai sohib yang baik dan tidak sombong serta
rajin menabung pulsa –gue jomlo men gak ada yang SMS gue, gue pinjemin deh.
“Okay, nih pake aja sesuka hati lo,”
Tiba-tiba gue inget belum pinjem buku ke perpus padahal
kelas 15 menit lagi mulai, gue harus buru-buru nih.
“Btw, Ri, gue tinggal bentar ya belom pinjem buku ke perpus nih mati lah gue gak boleh masuk kelas entar!”
“Oh, iya iya Rem! Cepet ye!” kata Fahri mengingatkan.
“Sip! Nanti kalo udah kelar balikin aja ke tas gue!”
Fahri pun mengangguk patuh layaknya hewan peliharaan gue.
Normal POV’s
Ana pun keluar dari toilet dan mendapati Remy tengah berlari
melewati dirinya. Aroma tubuh Remy pun tercium nan menenangkan untuknya.
Kenapa cowok bisa se-wangi itu sih? Bikin melting! Ucap Ana dalam hati.
Ana pun melihat jam yang menggantung indah ditangan
kecilnya, ia melihat kalau kelas akan mulai 15 menit lagi, ia langsung bergegas
menuju kelas. Ana pun duduk di row ke 3 lantaran di tempat itu masih ada satu
kursi kosong yang tersisa. Sejujurnya ia ingin merasakan duduk di row ke 4
namun ia menghindari tempat paling belakang di kelas karena disanalah Remy
duduk. Ana takut tidak fokus nantinya.
Fahri pun celingukan melihat sekeliling ketika ia menghirup
aroma tubuh Ana yang semerbak wanginya dan ia pun mendapati Ana sudah duduk
manis di serong sebelah kanannya. Wajah putihnya memerah lantaran sengatan
matahari siang. Fahri pun mengecek aplikasi BBM yang ada di ponsel Remy.
Sejujurnya, dirinya meminjam ponsel Remy bukan untuk
mengirim SMS tapi ia penasaran sedekat apa Remy dengan Ana. Saat di cek,
ternyata begitu panjang dan banyak isi chatting mereka yang dilakukan rutin
setiap hari.
Dengan suasana kelas yang panas dan hatinya yang mendadak
panas, tanpa pikir panjang Fahri pun mengakhiri obrolan yang dilakukan Remy dan Ana di BBM. Ia pun
langsung membuka kontak Ana disana, dan mengklik tulisan delete contact.
To be continue….
Yahhh ini mah beneran jadi compicated, ada orang ke3 nya pulakkk, dan kenapa namanya Fahri? Jadi inget aku minta oleh-oleh Fahri sama temenku yang di Mesir
BalasHapusHahaha dasar mimah😂😂😂
Hapus